-->
Saturday, September 26, 2020

Dokumentasi #1 - Make a template Personified responsive

Belakangan hari ini, aku kembali rajin ngutak-atik template blog. Mulai dari cari informasi, memahami, sampai menerapkannya di template. Hal ini kulakukan gara-gara template blogku, yang kubeli tahun 2015 dulu, sudah tidak ramah mesin telusur lagi. Dalam kata lain: usang!

Buktinya, aku mendapat banyak notif dari Google Webmaster yang menyatakan bahwa blogku agak sulit diakses dari perangkat HP pintar. Ujung-ujungnya, ya, pengunjung blogku berkurang drastis. 

Pada awalnya, aku mengabaikan hal ini karena aku tipikal orang yang malas ngutak-atik template. Lama! Bikin habis waktu, habis pikiran!

Ada sih cara agar kegiatan ngutak-atik template tidak menghabiskan waktu dan pikiran, yaitu membeli custom template premium buat Blogger/Blogspot karya developer template terkemuka. Harganya bervariasi, setahuku, mulai dari kisaran 10-40 dolar. Yah, 100k-400k. Jadi kita tinggal ongkang-ongkang sambil transfer dan viola custom template SEO friendly sudah tinggal diaplikasikan di blog.

Sialnya, aku sama sekali tidak punya bujet untuk beli custom template premium itu. Sebab semua blogku tidak menghasilkan duit sama sekali sejak beberapa tahun terakhir. Lain soal jika blog sudah kembali menghasilkan. Mengeluarkan beberapa ratus ribu untuk mengoptimalkan blog kayaknya tidak menjadi persoalan besar.

Tiga hal tersisa yang bisa kulakukan: 1) Membajak custom template premium; 2) Menggunakan custom template premium versi free; 3) Membuat/mengkustomisasi template blogspot gratis.

Saat ini, aku memilih dua jalan terakhir yang kusebutkan. 

Tapi belakangan aku menyadari bahwa custom template free tidak dioptimasi dari sisi SEO-nya dan beberapa widget tidak bisa digunakan. Itulah kenapa aku kembali lagi ke "jalan ninja", yaitu ngutak-atik template lagi. 

Apakah ada diantara kamu yang menghadapi persoalan template sepertiku? Apa solusi yang kamu lakukan?


Tapi, aku nggak punya duit buat beli template yang SEO friendly. Terus gimana dong solusinya? Sedangkan aku nggak mau membajak template berbayar yang disediakan tanpa memberikan link ke developernya. Sementara aku sendiri enggan memberikan link ke mereka, meskipun itu hal yang baik dan tidak salah. Hanya saja, ada beberapa developer template yang amat sangat menjaga betul buah karya mereka. Sehingga template yang dibagikan secara gratis banyak kekurangannya. Jauh di bawah standar template yang berbayar.

Jadi, mau tak mau, ya aku harus mau memilih satu diantara dua hal: mengedit / membuat template baru atau ya memakai template free premium yang banyak kekurangannya.

Kesimpulan:



0 komentar:

Post a Comment